Trading forex dengan price action menjadi salah satu upaya yang disukai banyak trader untuk memprediksi pasar. Disamping simpel, strategi ini juga dianggap sangat efektif dalam menghasilkan profit yang diinginkan. Tidak seperti indikator teknikal lain yang menggunakan rumus kompleks dan jelas terlalu kompleks, dengan price action, Anda dapat dengan mudah membaca grafik harga dan menemukan pola yang berguna untuk diprediksi.

Price action merupakan suatu teknik analisis teknikal yang berpusat pada analisis perilaku harga sayangnya beberapa trader kurang fokus pada bagaimana membuat keputusan trading yang tepat sendiri. Dalam pasar forex, pergerakan harga tumpang tindih satu sama lain dan memunculkan pola-pola grafik tertentu, contohnya seperti pola segitiga, support dan resistance, head and shoulders, dan lain-lain. Dalam price action, trader harus bisa membaca pola-pola tersebut untuk melakukan keputusan trading yang tepat yang dapat membawa profit maksimal.

Mengenal Price Action dalam Trading Forex

Price Action atau aksi harga adalah prinsip dasar dalam trading forex yang menggambarkan pergerakan harga pasar yang terjadi pada suatu saat tertentu. Dalam price action, trader melihat data historis pergerakan harga seperti level support dan resistance, trend line, dan pola-pola grafik untuk memprediksi ke mana harga pasar akan bergerak selanjutnya.

1. Memahami Pola Candlestick
Candlestick adalah bentuk grafik yang menunjukkan pergerakan harga dalam satu periode tertentu seperti satu jam atau satu hari. Trader dapat mengidentifikasi pola candlestick tertentu seperti pola bullish atau bearish untuk memperkirakan trend pasar. Sebagai contoh, pola bullish engulfing menunjukkan bahwa buyer sedang bergerak secara agresif dan harga pasar akan naik.

2. Membaca Level Support dan Resistance
Level support dan resistance merupakan level harga tertentu di mana pasar cenderung berbalik arah karena adanya tekanan beli atau jual yang kuat. Trader dapat menggunakan level support dan resistance untuk memperkirakan kapan harga pasar akan berbalik arah dan menentukan target profit dan stop loss.

3. Mengidentifikasi Trend Line
Trend line adalah garis yang menghubungkan dua atau lebih titik harga tertentu dan menunjukkan arah trend pasar. Trader dapat menggunakan trend line untuk memperkirakan arah harga pasar selanjutnya dan juga menentukan kapan harus masuk atau keluar dari posisi trading.

4. Menggunakan Indikator Teknis
Indikator teknis adalah alat bantu yang digunakan untuk memperkirakan pergerakan harga pasar. Indikator teknis seperti moving average dan stochastic dapat membantu trader dalam menentukan kapan harus masuk atau keluar dari posisi trading.

5. Menentukan Risk Reward Ratio
Risk reward ratio adalah perbandingan antara risk atau resiko yang diambil dalam trading dengan reward atau imbalan yang diharapkan. Trader dapat memperkirakan risk reward ratio dengan melihat level support dan resistance dan menghitung potensi profit dan stop loss.

6. Mengelola Emosi
Trading forex dengan price action dapat menjadi sangat emosional karena trader harus membuat keputusan berdasarkan analisis dan memperkirakan pergerakan harga pasar. Oleh karena itu, sangat penting bagi trader untuk mengelola emosi seperti keserakahan, ketakutan, dan kegembiraan.

7. Menggunakan Money Management yang Tepat
Money management atau pengelolaan keuangan adalah salah satu faktor penting dalam trading forex. Trader harus menentukan berapa banyak uang yang akan diambil resiko dalam setiap posisi trading dan melindungi modal mereka dengan stop loss dan target profit yang tepat.

8. Memahami Faktor Fundamental
Faktor fundamental seperti berita ekonomi, kebijakan moneter, dan politik dapat mempengaruhi pergerakan harga pasar. Oleh karena itu, trader harus memahami faktor fundamental yang mempengaruhi mata uang tertentu yang mereka tradingkan.

9. Mempertimbangkan Time Frame yang Digunakan
Time frame atau periode waktu merupakan waktu yang digunakan untuk meneliti pergerakan harga pasar. Trader dapat menggunakan time frame yang berbeda seperti satu jam atau satu hari untuk memperkirakan pergerakan harga pasar selanjutnya.

10. Praktek dan Belajar Terus Menerus
Seperti halnya dalam kegiatan apapun, praktek dan belajar terus menerus dapat membantu trader mengembangkan kemampuan yang dibutuhkan dalam trading forex dengan price action. Trader harus selalu mencari peluang belajar baru dan menguji strategi mereka untuk meningkatkan keuntungan dan mengurangi risiko dalam trading.

Memahami Price Action Trading

Pada dasarnya, trading forex dengan price action merupakan salah satu teknik trading tanpa menggunakan indikator maupun oscillator. Metode ini berbasis pada analisa pergerakan harga atau price action itu sendiri.

Jadi, sebelum memulai trading dengan teknik ini, penting bagi trader untuk memahami bagaimana harga bergerak dan bereaksi terhadap level-level tertentu. Dalam hal ini, trader harus belajar mengenai pola-pola grafik seperti level support dan resistance, breakout, engulfing, dan lain sebagainya.

Nah, berikut ini adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam memahami trading forex dengan price action.

1. Berfokus pada Price Action

Ketika melakukan trading dengan teknik price action, trader harus fokus pada pergerakan harga dan tindakan yang diambil oleh pembeli dan penjual. Sehingga, trader tidak lagi bergantung pada indikator atau alat analisis teknikal lainnya.

2. Menggunakan Candlestick sebagai Patokan Utama

Price action trading seringkali diidentikkan dengan penggunaan candlestick sebagai patokan utama. Candlestick dapat memberikan informasi mengenai pergerakan harga pada suatu periode waktu tertentu, baik itu sehari, seminggu, atau bahkan sebulan.

3. Menghindari Kebisingan pada Chart

Untuk menghindari kebisingan pada chart atau grafik, trader perlu menyeleksi setting waktu yang tepat. Selain itu, trader juga harus mengetahui kapan waktu terbaik untuk melakukan transaksi.

4. Menggunakan Level Support dan Resistance

Dalam trading forex dengan price action, level support dan resistance dapat membantu trader dalam menentukan level pembelian atau penjualan. Level support dan resistance ini dapat muncul dalam berbagai pola seperti trendline, channel, atau head and shoulders.

5. Mengidentifikasi Pivot Point

Selain menggunakan level support dan resistance, trader dapat mengidentifikasi pivot point sebagai patokan dalam menentukan level pembelian dan penjualan. Pivot point ini dihitung berdasarkan harga pada periode sebelumnya.

6. Mengetahui Pola Grafik dalam Price Action Trading

Price action trading juga melibatkan penggunaan pola grafik seperti triangle, head and shoulders, atau triple-top. Pola-pola ini dapat memberikan sinyal beli atau jual pada trader.

7. Mengetahui Volume dalam Trading

Pada trading forex dengan price action, volume saat terjadinya pergerakan harga juga harus diperhatikan. Volume dapat memberikan informasi mengenai kekuatan pasar yang berada di belakang pergerakan harga.

8. Memahami Tren dalam Pergerakan Harga

Trader juga harus memahami tren dalam pergerakan harga. Tren dapat naik, turun, atau sideways. Dalam price action trading, trader perlu mengetahui cara membaca trendline sebagai patokan arah tren.

9. Menggunakan Price Action dalam Analisa Fundamental

Price action juga dapat dipakai untuk mengkombinasikan analisis fundamental. Trader harus tahu kapan waktu terbaik untuk trading dan memilih currency pair yang tepat berdasarkan berita atau data ekonomi.

10. Menentukan Risk dan Reward Ratio

Terakhir, trader harus menentukan risk dan reward ratio dalam trading forex dengan price action. Trader harus menentukan berapa besar risiko yang bisa diambil dalam situasi tertentu dan berapa besar keuntungan yang diharapkan. Dalam price action trading, hal ini dapat ditentukan berdasarkan level support dan resistance atau pivot point.

Dalam keseluruhan, memahami dan menguasai teknik trading forex dengan price action memang memerlukan waktu yang cukup lama. Namun, dengan latihan dan pengalaman, trader dapat memanfaatkan teknik ini secara maksimal dan menghasilkan profit yang konsisten.

5 Teknik Trading Forex Dengan Price Action

Price action adalah metode trading forex yang sangat populer, karena bisa membantu trader dalam mengidentifikasi tren dan memberikan sinyal trading yang jelas. Di bawah ini, kita akan membahas 5 teknik trading forex dengan price action yang dapat digunakan untuk meningkatkan keuntungan Anda.

1. Pola Candlestick

Pola candlestick dapat menjadi indikator harga yang kuat dan sangat membantu dalam trading. Pola ini dapat memberikan sinyal pembalikan arah atau kelanjutan trend. Beberapa pola candlestick yang perlu diperhatikan adalah doji, hammer, hanging man, serta engulfing. Trader perlu belajar mengenali dan memahami pola-pola tersebut dengan baik agar dapat memanfaatkannya dalam trading.

Tabel: Pola Candlestick

Pola Candlestick Keterangan Doji Candlestick dengan body yang hampir tidak ada dan sumbu yang sama panjangnya di bagian atas dan bawah. Hammer Candlestick dengan body pendek dan sumbu panjang di bagian bawah. Sinyal bullish jika terjadi di akhir downtrend. Hanging Man Candlestick dengan body kecil dan sumbu panjang di bagian atas. Sinyal bearish jika terjadi di akhir uptrend. Engulfing Candlestick kedua yang sepenuhnya menelan candlestick pertama. Sinyal pembalikan jika terjadi setelah trend yang kuat.

2. Support dan Resistance

Support dan resistance adalah level tertentu yang menunjukkan di mana harga mungkin berbalik arah. Level support adalah level di mana harga cenderung berhenti turun dan bisa berbalik naik, sedangkan resistance adalah level di mana harga cenderung berhenti naik dan bisa berbalik turun. Trader dapat mengidentifikasi level-level tersebut dengan menggunakan chart dan price action.

Tabel: Support dan Resistance

Level Support Keterangan Level Support 1 Level terendah sebelumnya. Harga cenderung berbalik naik di level ini. Level Support 2 Level terendah kedua sebelumnya. Lebih kuat dibandingkan level support 1. Level Support 3 Level terendah ketiga sebelumnya. Lebih kuat dibandingkan level support 2. Level Resistance Keterangan Level Resistance 1 Level tertinggi sebelumnya. Harga cenderung berbalik turun di level ini. Level Resistance 2 Level tertinggi kedua sebelumnya. Lebih kuat dibandingkan level resistance 1. Level Resistance 3 Level tertinggi ketiga sebelumnya. Lebih kuat dibandingkan level resistance 2.

3. Trend Line

Trend line adalah garis yang digambar mengikuti pergerakan harga untuk mengetahui arah trend yang sedang terjadi. Trader dapat menggunakan trend line untuk mengkonfirmasi trend yang sedang terjadi dan untuk mengetahui di mana area support dan resistance yang mungkin terbentuk. Dalam menggambar trend line, trader harus memilih titik-titik yang paling signifikan.

4. Fibonacci Retracement

Fibonacci retracement adalah indikator yang sangat populer dalam trading forex. Indikator ini digunakan untuk mengetahui level-level support dan resistance potensial berdasarkan rasio Fibonacci. Trader dapat mengukur level retracement dengan menandai titik-titik tertentu pada grafik yang sedang menurun atau naik.

Tabel: Rasio Fibonacci

Rasio Fibonacci Keterangan 0% Titik terendah harga 23.6% Diperoleh dengan mengalikan range harga dengan 0.236 dana mengurangkan hasilnya dari titik tertinggi. 38.2% Diperoleh dengan mengalikan range harga dengan 0.382 dana mengurangkan hasilnya dari titik tertinggi. 50% Pada level ini, harga memiliki probabilitas 50% untuk berbalik arah. 61.8% Diperoleh dengan mengalikan range harga dengan 0.618 dan mengurangkan hasilnya dari titik tertinggi. 100% Titik tertinggi harga.

5. Risk Reward Ratio

Risk reward ratio adalah perbandingan antara potensi profit dan kerugian dalam trading. Perhitungan risk reward ratio harus dilakukan sebelum entry point untuk mengetahui target profit dan batas kerugian. Trader harus menetapkan target profit minimal dua kali dari batas kerugian untuk memperoleh risk reward ratio yang baik.

Tabel: Contoh Risk Reward Ratio

Trade Entry Point 1.1050 Target Profit 1.1220 (170 pips) Stop Loss 1.0960 (90 pips) Risk Reward Ratio 1:1.88

Demikianlah 5 teknik trading forex dengan price action yang dapat digunakan untuk meningkatkan keuntungan Anda. Dalam menerapkan teknik trading ini, perlu diingat bahwa price action merupakan metode trading yang subjektif, sehingga penggunaannya harus disesuaikan dengan gaya dan kenyamanan masing-masing trader.

Terima Kasih Sudah Membaca!

Sudah selesai sudah artikel mengenai cara trading forex dengan price action ini. Semoga bisa membantu Anda dalam melakukan trading forex. Jangan lupa untuk mengunjungi website kami lagi untuk mendapatkan tips dan trik terbaru dalam dunia trading. Selamat ber-trading!