Trading saham merupakan salah satu jenis investasi yang banyak diminati oleh orang-orang untuk mendapatkan keuntungan finansial yang lebih dengan cepat. Namun, untuk bisa berhasil dalam trading saham, dibutuhkan strategi yang tepat dan akurat. Salah satu strategi yang cukup populer digunakan oleh para trader adalah menggunakan Pivot Point.

Pivot Point merupakan indikator teknikal yang digunakan untuk membantu trader dalam menentukan level-level support dan resistance pada sebuah saham. Dalam trading, indikator ini memudahkan trader untuk mengambil keputusan jual atau beli saham pada level-level tertentu yang dihitung berdasarkan data harga saham pada hari sebelumnya. Dalam artikel ini, akan dibahas mengenai cara trading dengan Pivot Point yang tepat dan efektif untuk membantu para trader dalam memaksimalkan profitnya.

1. Apa Itu Pivot Point?

Sebelum membahas cara trading menggunakan pivot point, kita perlu memahami terlebih dahulu apa itu pivot point. Secara sederhana, pivot point adalah level harga yang dihitung berdasarkan rata-rata dari harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan pada periode waktu tertentu. Pivot point digunakan sebagai level support dan resistance, dan dianggap sebagai indikator penting dalam trading.

2. Bagaimana Cara Menghitung Pivot Point?

Untuk menghitung pivot point, kita perlu mengetahui harga tertinggi, harga terendah, dan harga penutupan pada periode waktu tertentu (biasanya mengacu pada periode harian). Kemudian, kita dapat menggunakan rumus untuk menghitung pivot point, yaitu:

Pivot Point = (Harga Tertinggi + Harga Terendah + Harga Penutupan) / 3

Selain pivot point, kita juga dapat menghitung level support dan resistance. Level support dihitung dengan rumus:

Support 1 = (2 x Pivot Point) – Harga Tertinggi
Support 2 = Pivot Point – (Harga Tertinggi – Harga Terendah)
Support 3 = Harga Terendah – 2 x (Harga Tertinggi – Pivot Point)

Sedangkan untuk level resistance, dihitung dengan rumus:

Resistance 1 = (2 x Pivot Point) – Harga Terendah
Resistance 2 = Pivot Point + (Harga Tertinggi – Harga Terendah)
Resistance 3 = Harga Tertinggi + 2 x (Pivot Point – Harga Terendah)

3. Mengapa Pivot Point Penting dalam Trading?

Pivot point dianggap sebagai indikator penting dalam trading karena dapat membantu trader dalam menentukan level support dan resistance. Dengan mengetahui level-level tersebut, trader dapat menentukan kapan harus membuka posisi beli atau jual, serta kapan harus menempatkan stop loss atau take profit.

Selain itu, pivot point juga dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan tren pasar. Jika harga bergerak di atas pivot point, maka tren pasar dianggap bullish. Sebaliknya, jika harga bergerak di bawah pivot point, maka tren pasar dianggap bearish.

4. Cara Trading Dengan Pivot Point

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan trader untuk trading menggunakan pivot point. Berikut ini adalah beberapa strategi trading dengan pivot point yang paling umum digunakan:

5. Trading Breakout

Salah satu cara trading dengan pivot point adalah dengan menggunakan strategi breakout. Strategi ini didasarkan pada asumsi bahwa saat harga berhasil menembus level support atau resistance, maka harga akan terus bergerak ke arah yang sama. Sebagai contoh, jika harga berhasil menembus level resistance, maka harga kemungkinan akan terus naik. Sebaliknya, jika harga berhasil menembus level support, maka harga kemungkinan akan terus turun.

6. Trading Reversal

Selain trading breakout, trader juga dapat menggunakan strategi reversal. Strategi ini didasarkan pada asumsi bahwa harga akan memantul saat mencapai level support atau resistance. Sebagai contoh, jika harga mencapai level support dan terlihat oversold, maka harga kemungkinan akan memantul naik. Sebaliknya, jika harga mencapai level resistance dan terlihat overbought, maka harga kemungkinan akan memantul turun.

7. Trading Range Bound

Strategi range bound adalah strategi trading yang cocok digunakan saat pasar sedang dalam kondisi sideways. Dalam strategi ini, trader melakukan buy di level support dan sell di level resistance. Saat harga mencapai level support, trader dapat membuka posisi buy. Kemudian saat harga mencapai level resistance, trader dapat menutup posisi buy dan membuka posisi sell. Dalam strategi ini, trader dapat mengambil keuntungan dari pergerakan harga yang terjebak dalam range.

8. Trading Pivot Point dengan Moving Average

Selain strategi di atas, trader juga dapat menggabungkan pivot point dengan indikator teknikal lain, seperti moving average. Dalam strategi ini, trader mencari crossover antara pivot point dan moving average agar dapat menemukan sinyal entry dan exit yang lebih akurat. Sebagai contoh, jika pivot point berada di atas moving average dan terjadi crossover ke arah atas, maka trader dapat memasang posisi buy.

9. Trading Pivot Point dengan Indikator Oscillator

Selain moving average, trader juga dapat menggabungkan pivot point dengan indikator oscillator, seperti Stochastic dan RSI. Dalam strategi ini, trader mencari crossover atau divergence antara pivot point dan indikator oscillator agar dapat menemukan sinyal entry dan exit yang lebih akurat.

10. Kesimpulan

Pivot point adalah indikator penting dalam trading yang dapat membantu trader dalam menentukan level support dan resistance serta menentukan tren pasar. Ada beberapa strategi trading dengan pivot point yang dapat digunakan, seperti trading breakout, reversal, range bound, dan penggabungan dengan indikator teknikal lain. Namun, seperti halnya strategi trading lainnya, penggunaan pivot point juga memiliki risiko dan dapat mengakibatkan kerugian jika tidak digunakan dengan tepat. Oleh karena itu, penting bagi trader untuk menguasai pivot point dan memahami risiko-risiko yang terkait dengan penggunaannya.

Bagaimana Pivot Point Berfungsi dalam Trading Forex?

Pivot Point adalah salah satu alat yang paling penting dalam trading forex. Alat ini membantu trader untuk mengidentifikasi level support dan resistance potensial. Seorang trader dapat menggunakannya untuk merencanakan entri dan exit yang efektif.

Berikut adalah beberapa cara Pivot Point bekerja dalam trading forex:

1. Mengidentifikasi Level Support dan Resistance

Pivot Point digunakan untuk mengidentifikasi level support dan resistance. Di mana harga cenderung terhenti saat mencapai level tersebut. Poin pivot dihitung berdasarkan level harga pada hari sebelumnya. Jadi, itu adalah indikator yang sangat penting karena memberikan gambaran langsung dari bagaimana pasar berperilaku.

2. Memberikan Kalkulasi Arah Trend

Pivot Point memungkinkan kita untuk melihat arah tren pasar. Sebuah tren naik terjadi ketika Pivot Point menunjukkan level support yang kuat dan resistensi lemah. Sebaliknya, tren turun terjadi ketika Pivot Point menunjukkan level resistance yang kuat dan level support yang lemah.

3. Mengidentifikasi Breakout Level

Pivot Point dapat membantu trader dalam mengidentifikasi breakout level. Breakout terjadi ketika harga melewati level support atau resistance. Ini menunjukkan tren yang kuat dan dapat memicu sebuah posisi masuk.

4. Menunjukkan Tingkat Volatilitas Pasar

Pivot Point memungkinkan trader untuk menunjukkan tingkat volatilitas pasar. Jika tingkat pivot diperkecil, maka volatilitas pasar meningkat. Jika tingkat pivot diperbesar, maka volatilitas pasar menurun.

5. Meringkas Perspektif Trader

Dalam hal perspektif trader, Pivot Point dapat membantu meringkas informasi dan memberikan titik acuan yang jelas. Hal ini membantu trader membatasi risiko dan menentukan titik stop loss yang efektif.

6. Menyediakan Level Stop Loss dan Take Profit

Pivot Point dapat membantu trader dalam menentukan level stop loss dan take profit. Level ini dicari dengan menggunakan level support dan resistance, serta estimasi level yang didapat dari Pivot Point.

7. Mengantisipasi Pembalikan Arah Trend

Pivot Point dapat membantu trader mengantisipasi pembalikan arah tren. Ketika harga mendekati level support atau resistance Pivot Point dan mendekati garis trend yang kuat, seorang trader harus mengantisipasi pembalikan arah tren.

8. Mengetahui Waktu Terbaik untuk Bertransaksi

Pivot Point dapat membantu trader mengetahui waktu terbaik untuk bertransaksi. Saat harga mendekati level support atau resistance Pivot Point, seorang trader dapat menggunakan level ini sebagai sinyal untuk memasuki atau keluar pasar.

9. Menggunakan Pivot Point dalam Rangkaian Alat Analisis Teknis

Pivot Point adalah alat analisis teknis yang cukup kompleks dan harus digunakan bersama dengan beberapa alat lain. Ini termasuk indikator momentum, rata-rata bergerak, dan alat Fibonacci.

10. Pivot Point Memberikan Kepercayaan Diri

Akhirnya, Pivot Point dapat membantu trader meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam mengambil keputusan trading. Memberikan keuntungan yang diperlukan dan membantu trader menghasilkan profit secara konsisten.

Kesimpulan

Pivot Point adalah alat yang sangat penting bagi trader forex. Digunakan dengan benar, alat ini dapat membantu trader dalam mengidentifikasi level support dan resistance potensial, menentukan posisi masuk dan keluar, mengetahui tingkat volatilitas pasar, dan meningkatkan kepercayaan diri dalam mengambil keputusan trading.

Namun, seperti semua alat analisis teknis, Pivot Point harus digunakan secara bijak dan dalam konteks yang tepat. Terlalu banyak bergantung pada Pivot Point atau mengabaikan alat lainnya dapat menyebabkan trader terjebak dalam anak tangga harga atau keluar dari pasar terlalu dini.

Jadi, sebelum menggunakan alat ini, pastikan Anda telah belajar bagaimana Pivot Point bekerja, dan kombinasikan dengan alat analisis teknis lainnya untuk meningkatkan strategi trading Anda.

3. Strategi Trading Menggunakan Pivot Point

Pivot point adalah alat analisis teknis yang sangat populer di kalangan trader. Banyak trader mengandalkan pivot point untuk mengidentifikasi level support dan resistance serta menentukan arah pergerakan pasar. Namun, untuk bisa memahami cara trading dengan pivot point, trader harus memiliki strategi yang tepat dan disesuaikan dengan kondisi pasar saat itu.

Berikut ini adalah beberapa strategi trading menggunakan pivot point yang bisa Anda terapkan dalam trading Anda:

1. Pivot Point Breakout Strategy

Strategi ini dilakukan dengan mencari pergerakan harga yang menembus level pivot. Jika harga naik di atas level pivot, ini bisa menjadi tanda bullish, sementara jika harga turun di bawah level pivot, ini bisa menjadi tanda bearish. Trader dapat membuka posisi long atau short setelah harga menembus level pivot dengan asumsi bahwa tren akan berlanjut.

Untuk lebih memaksimalkan peluang keuntungan, trader bisa menambahkan indikator lain ke grafik mereka, seperti Moving Average atau Bollinger Bands, untuk memperoleh konfirmasi arah tren yang lebih kuat.

2. Pivot Point Bounce Strategy

Strategi ini menunggu harga untuk “memantul” dari level support atau resistance. Ketika harga mencapai level ini, trader dapat membuka posisi long atau short dengan asumsi bahwa harga akan bergerak kembali ke arah pivot point. Namun, trader harus selalu memperhatikan risiko, karena harga juga bisa menembus level support atau resistance dan bergerak ke arah yang tidak diinginkan.

3. Pivot Point Retracement Strategy

Strategi ini dilakukan dengan menunggu harga untuk kembali ke level pivot setelah menembusnya. Jika harga naik di atas level pivot dan kemudian turun kembali ke level pivot, trader dapat membeli dengan asumsi bahwa harga akan bergerak ke atas lagi. Sebaliknya, jika harga turun di bawah level pivot dan kemudian naik kembali ke level pivot, trader dapat menjual dengan asumsi bahwa harga akan turun lagi.

4. Multiple Time Frame Strategy

Strategi ini melibatkan penggunaan pivot point pada beberapa kerangka waktu yang berbeda. Trader bisa mencari konfirmasi dari level pivot pada kerangka waktu yang berbeda untuk memastikan arah tren yang lebih kuat. Misalnya, jika level pivot pada kerangka waktu harian bertepatan dengan level support atau resistance pada kerangka waktu 4 jam, ini bisa menjadi konfirmasi yang kuat untuk membuka posisi.

5. Pivot Point and Candlestick Pattern Strategy

Strategi ini melibatkan penggunaan pola candlestick pada level support atau resistance pivot point. Trader dapat mencari pola candlestick seperti Doji, Hammer, atau Shooting Star yang menunjukkan pembalikan arah harga pada level pivot. Ketika pola ini muncul, trader dapat membeli atau menjual dengan asumsi bahwa harga akan bergerak ke arah yang diinginkan.

Tabel berikut memperlihatkan contoh penggunaan strategi trading menggunakan pivot point:

Strategi Keterangan Grafik Contoh
Pivot Point Breakout Mencari pergerakan harga yang menembus level pivot. Contoh Pivot Point Breakout
Pivot Point Bounce Menunggu harga untuk memantul dari level support atau resistance. Contoh Pivot Point Bounce
Pivot Point Retracement Menunggu harga untuk kembali ke level pivot setelah menembusnya. Contoh Pivot Point Retracement
Multiple Time Frame Menggunakan pivot point pada beberapa kerangka waktu yang berbeda. Contoh Multiple Time Frame
Pivot Point and Candlestick Pattern Menggunakan pola candlestick pada level support atau resistance pivot point. Contoh Pivot Point and Candlestick Pattern

Dengan menggunakan strategi trading yang tepat, pivot point dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam membantu trader untuk mencapai profitabilitas yang lebih baik. Namun, trader harus tetap berhati-hati dan konsisten mengikuti rencana trading mereka untuk menghindari kerugian yang tidak perlu.

Terima Kasih Sudah Membaca!

Sekarang, Anda sudah tahu bagaimana cara trading dengan Pivot Point. Selalu ingat selama melakukan trading, jangan hanya bergantung pada satu indikator. Tetap pantau perkembangan pasar dan lakukan pengamatan secara keseluruhan sesuai dengan rencana trading Anda. Kami harap artikel ini bermanfaat untuk Anda dan selamat mencoba trading menggunakan Pivot Point. Jangan lupa kembali lagi untuk membaca artikel menarik kami selanjutnya. Sampai jumpa!